Berita : Pedagang Asong di KRD Ekonomi Bandung Raya Melepas Rodanya

Ember diangkat tanpa menggunakan roda/laher
Bandung, Jawa Barat. Dalam rangka menegakan kembali aturan yang telah kami sepakati bersama sebelumnya, perihal larangan berjualan menggunakan roda atau keranjang besar, terhitung sejak hari ini, Jum'at 03 Februari 2012, kami telah melepas dan tidak menggunakan roda atau keranjang besar disertai gelinding atau laher. Hal tersebut semata - mata sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab kami, dalam merealisasikan berbagai program kerja, untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik kepada penumpang KRD Ekonomi Bandung Raya sehingga tercipta rasa aman dan nyaman selama di perjalanan. Di hari pertama diberlakukannya larangan menggunakan roda atau keranjang besar hari ini, terlihat perubahan signifikan dengan tertibnya pedagang menjajakan dagangannya, tidak ada lagi kejar mengejar (balapan) roda, serta tidak terlihat lagi antrian panjang pedagang atau penumpang akibat terhalang oleh roda. Selain itu, ketika memasuki rangkaian gerbong sempit, tidak terlihat lagi senggolan daripada roda yang mengenai kaki atau badan penumpang sehingga mengganggu kenyamanan dan ketenangan mereka.
Saya senang, dengan kesadaran pedagang yang kembali terbuka hatinya, dengan sadar melepas gelinding rodanya masing - masing tanpa paksaan dari kami, karena semua ini demi kebaikan kita semua, terutama dalam rangka memberikan kenyamanan kepada penumpang dan membentuk kedisiplinan daripada ketertiban pedagang asong itu sendiri. Tutur Arief Rahmat Pamungkas, Sekretaris Jendral Forum Komunikasi Pedagang Asong Kereta Api Bandung Raya.
Hari ini kami perlihatkan bukti keseriusan kami memperbaiki sikap pedagang selama ini yang terlanjur mendapatkan stigmatisasi buruk di mata penumpang, maupun manajemen PT. Kereta Api Indonesia, beber Ketua Wilayah Timur, Dadan Damini.
Tanpa Gelinding Roda atau Laher
Sebagaimana kita ketahui bersama sebelumnya, bahwa tingginya keluhan penumpang kepada pedagang asong disebabkan semrawutnya pedagang asong di dalam kereta api. Hal tersebut diperparah dengan keberadaan roda yang seringkali menyenggol dan melindas kaki atau badan penumpang. Selain itu, ini merupakan bagian dari hasil survey dan penelusuran kami sebagai pengurus, ketika kami berkesempatan berkunjung ke beberapa kereta api di beberapa stasiun di daerah jawa tengah dan jawa timur, dimana ketertiban mereka sudah terlihat dengan tidak menggunakan roda, dan terorganisir dengan rapi dengan adanya paguyuban - paguyuban yang menaungi mereka. Semoga, apa yang kami lakukan saat ini, berdampak positif bagi kelangsungan kehidupan kami di dalam kereta api, dan semakin memberikan kenyamanan kepada penumpang. Amin.
Loading . . .
Selamat Datang di Website Kami
www.asongan-kereta.co.cc