Berita : Study Banding dan Penelusuran Kami terhadap Pedagang Asong di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Pedagang Asong di Stasiun Madiun
Madiun, Jawa Timur.
Perjalanan kami ke timur jauh pulau jawa, tepatnya melintasi jawa tengah, menuju jawa timur. Ibarat pepatah mengatakan, seandainya kamu ingin menuntut ilmu, ambilah perjalanan ke timur. Sebaliknya, seandainya kamu ingin mengais harta, pergilah ke barat. Pepatah tersebut benar adanya, setelah kami melakukan study banding dan penelusuran ke beberapa tempat di jawa tengah maupun jawa timur. Sebagai contoh, infrastruktur sebagian besar stasiun di wilayah jawa tengah dan jawa timur lebih refresentatif dan baik dari segi kualitas, ketimbang infrastruktur stasiun - stasiun yang ada di Jawa Barat, dengan hanya stasiun Bandung yang cukup baik dan refresentatif, itupun masih kalah jauh ketimbang stasiun besar madiun, ataupun stasiun Jogja dan stasiun - stasiun besar lain di jawa tengah maupun jawa timur. Kembali kepada pokok permasalahan, kunjungan kami ke berbagai tempat pedagang asong di jawa tengah dan jawa timur tidak lepas dari upaya kami sebagai pengurus, dalam memperbaiki operasional kami selama ini yang dirasa masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Kami mengawali kunjungan dengan melihat langsung bagaimana pedagang asong di jawa tengah dan jawa timur menjajakan barang dagangannya. Dilihat dari segi bahasa penawaran, tidak ada perbedaan signifikan dengan kami. Selain itu, ciri khas pedagang asong yang menawarkan aneka penganan ringan dengan harga terjangkau tetap sama bobotnya dengan kami, pedagang asong di tatar sunda, bumi parahiyangan. Begitupun dengan penganan yang mereka jajakan, merupakan penganan khas dari daerah jawa tengah dan jawa timur. Perbedaan mencolok terlihat dari bawaan dan uniform pedagang asong di jawa tengah dan jawa timur, dimana mereka terkesan lebih rapi, tertib, dan sederhana. Tidak ada keranjang besar beroda atau menggunakan gelinding (laher), melainkan menggunakan tampan. Sehingga, kesan rapi, tertib, dan sederhana membuat pandangan kita tidak terganggu dengan pemandangan ringkih sebagaimana pedagang asong di daerah kita (Bandung, red.). Selain itu, adanya keseragaman satu pedagang asong dengan pedagang asong lainnya lengkap dengan nomor punggung semakin memudahkan kita melakukan monitoring dan pengawasan terhadap perilaku mereka. Banyak pelajaran berharga yang kami dapatkan selama 2 hari 2 malam berada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut untuk kami bawa pulang ke Bandung dan mulai merealisasikannya di Kota kebanggan kita semua. Kami akhiri perjalanan kami dengan menggunakan Kereta Api Brantas, dari stasiun Kertosono menuju stasiun Nganjuk untuk singgah di kediaman Saudara Arief Rahmat Pamungkas.
Loading . . .
Selamat Datang di Website Kami
www.asongan-kereta.co.cc