Berita : Pelayanan (Tidak) Memuaskan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Penumpang ekonomi duduk di toilet
Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Rabu, 15 Februari 2012. Pukul 11.00 WIB

Judul berita diatas akan membuat orang bertanya, apa maksud judul berita ini? Jika dibaca secara langsung, mudah kita pahami, maksud dan tujuan dari judul berita ini. Berkaitan dengan ketidak puasan pengguna jasa transportasi angkutan umum kereta api di kelas ekonomi. Tetapi, karena ada kata yang diberikan tanda kurung, dengan kata lain mengesampingkan kata tersebut, yang berarti pelayanan memuaskan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang mereka klaim sebagai keberhasilan mereka memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa transportasi angkutan umum kereta api di berbagai kelas. Sah - sah saja, pengelola jasa transportasi angkutan umum kereta api mengklaim keberhasilan mereka, memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan setianya. Tetapi, perlu kita kedepankan fakta dan data - data akurat, benarkah apa yang di klaim oleh pihak pengelola tersebut?

Secara garis besar, dikotomi dalam pelayanan untuk beberapa kelas perjalanan kereta api, seperti eksekutif, bisnis, dan ekonomi, cukup signifikan. Dengan mengedepankan nilai komersial, kelas eksekutif mendapatkan prioritas "super mewah", seperti kualitas baja boogie, kualitas gerbong ber-ac dan aksesorisnya, keselamatan penumpang, waktu tempuh, prioritas perjalanan, sampai penampilan kantoran petugas pemeriksa karcis (Kondektur, read ). Hal tersebut menjadi berbanding terbalik, ketika dengan mengedepankan nilai ekonomis, membuat service untuk kelas ekonomi menjadi seadanya, mulai dari boogie dan gerbong yang keropos, keselamatan penumpang kurang diperhatikan,  waktu tempuh yang lama, prioritas perjalanan nomor terakhir, sampai petugas pemeriksa karcis berpenampilan seadanya dan terkadang dibantu oleh Tka dan Paspam kereta (Satpam/Polsuska).

Kaca pecah
Melihat kondisi kereta api kelas ekonomi, tentunya membuat prihatin banyak pihak. Seperti halnya rangkaian gerbong kereta api lokal KRD Ekonomi Bandung Raya. Dimana, kualitas dari gerbong yang sudah lapuk dan membahayakan keselamatan pengguna jasa transportasi angkutan umum kereta api kelas ekonomi. Terlebih, masih banyak " oknum penumpang nakal" yang naik ke atap rangkaian gerbong kereta api di jam - jam perjalanan tertentu. Kaca pecah akibat lemparan batu tampak menganga di sejumlah rangkaian gerbong. Selain itu, ketika hujan mengguyur, dipastikan di dalam rangkaian gerbong kereta api tersebut di genangi air dan tidak ubahnya luapan air sungai yang menggenangi ruas - ruas jalan di sejumlah titik jalan protokol di Kota Bandung. Toilet kereta api di dalamnya sudah tidak berfungsi, tanpa air dan kelengkapan kamar kecil. Tentu saja membuat geram penumpang, karena tidak bisa menggunakan toilet disaat mendesak akibat ingin buang air kecil maupun air besar.  Beberapa lampu penerangan tidak berfungsi, mengakibatkan ada beberapa titik yang gelap dan begitu terasa di malam hari, sehingga menimbulkan kerawanan terhadap kejahatan. Coretan kotor dengan kata - kata rasisme oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab bertebaran dimana - mana. Keamanan menjadi masalah utama, dimana polisi khusus kereta api (polsuska) dan polisi khusus pengamanan objek vital (pam pol obvit) hanya ada di jam - jam tertentu, seperti siang hari. Sementara, jam kerawanan tindak pidana kejahatan berdasarkan data kami, berada di jam - jam sibuk berangkat dan pulang kerja, di pagi dan malam hari. Tetapi, hal tersebut luput dari pengawasan dan pengamanan polsuska maupun satpam.
Polsuska memeriksa keranjang
Keadaan di jam sibuk
Secara logika, bila dalam satu perjalanan kereta api lokal KRD Ekonomi membawa 8 rangkaian gerbong, di setiap gerbong terdapat 2 pintu untuk naik turun penumpang, minimal polsuska yang bertugas tentu saja 2 orang x 8 pintu, 16 orang adalah personil ideal untuk memberikan rasa aman kepada penumpang dalam satu perjalanan kereta api lokal KRD Ekonomi Bandung Raya. Tetapi pada kenyataanya, hanya ada 2 sampai 4 orang petugas Polsuska di jam - jam tertentu. Selain itu, keberadaan mereka belakangan ini justru fokus terhadap pengusiran pedagang asong. Sehingga, pelaku kejahatan semakin merajalela, karena lemahnya konsentrasi petugas keamanan memperhatikan gerak - gerik mereka. Jumlah rangkaian gerbong kereta api dalam satu perjalanan kereta api lokal KRD Ekonomi Bandung Raya tidak sesuai dengan jumlah penumpang yang begitu banyak di jam - jam sibuk.

Presiden bersama Dirut PT. KAI
Tidak perlu kita bahas kembali, service untuk pengguna kereta api kelas eksekutif. Dengan kantong yang tebal, sebagian pengguna tentu akan lebih memilih kereta api kelas eksekutif. Tetapi, sebagian orang tersebut bukan merupakan lapisan masyarakat menegah ke bawah, melainkan lapisan masyarakat kelas atas yang sebagian besar adalah pengusaha kapitalis dan pejabat. Sementara, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) tampaknya telah melupakan nilai historis, dimana, tanpa nilai historis tersebut, kereta api belum tentu menjadi seperti saat ini. Dari awal sampai sekarang, terutama di masa kolonial penjajahan Belanda dan Jepang, ketika ratusan ribu nyawa rakyat gugur saat kerja paksa rodi dan romusha, partisipasi membangun sarana dan prasarana kereta api. Selain itu, peran serta masyarakat di era modern saat ini, tidak bisa dikatakan tidak ada, atau minim kontribusinya. Seperti halnya kontribusi penjaga pintu perlintasan sukarela, pedagang asong, komunitas pecinta kereta api, dan lain - lain. Oleh sebab itu, "hutang budi" PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kepada rakyat Indonesia tidak dapat diukur dengan uang. Melainkan, dengan pelayanan prima kepada pengguna jasa transportasi angkutan umum kereta api di semua kelas, tanpa dikotomi antara satu kelas dengan kelas yang lainnya, jangan berdasarkan nilai komersial atau ekonomis, melainkan berdasarkan nilai historis, yaitu jasa transportasi angkutan umum kereta api dipergunakan seluas - luasnya untuk kesejahteraan dan kepentingan rakyat, bukan untuk kesejahteraan dan kepentingan sebagian kecil masyarakat berkantong tebal, pejabat dan kapitalis.

Loading . . .
Selamat Datang di Website Kami
www.asongan-kereta.co.cc