Berita : Siapa, Arief Rahmat Pamungkas itu?



Bandung, Jawa Barat.
Minggu, 12 Februari 2012. Pukul 13.00 WIB

Seringkali tentunya, Anda mendapati nama Arief Rahmat Pamungkas di website ini, seperti tampak di halaman depan, di bawah postingan, sampai di menu admin, Anda akan diajak berkenalan dengan Arief Rahmat Pamungkas. Selain itu, di media jejaring sosial facebook dan facebook interaktif tribun jabar, nama itu kerap muncul ketika komentar dan pandangannya tentang suatu realita di masyarakat terpilih untuk dimuat. Untuk sebagian orang, nama tersebut sudah tidak asing lagi. Tetapi, untuk sebagian yang lain, nama tersebut belum tentu familiar di telinganya dan terkesan asing. Ya, dialah Sekretaris Forum Komunikasi Pedagang Asong Kereta Api Bandung Raya (FKPA-KABR), pria humoris dan bersahaja berusia 21 tahun (  kelahiran 14 Desember 1990, Red. ) dengan branch penjualan isi ulang pulsa elektrik untuk semua operator dengan harga yang murah dan terjangkau menghiasi hiruk pikuk keseharian aktifitas di KRD Ekonomi Bandung Raya. Sosoknya yang tinggi dan kurus mudah dikenali serta di jumpai banyak orang, terutama di dalam rangkaian gerbong KRD Ekonomi Bandung Raya, relasi perjalanan dari Stasiun Kiaracondong sampai dengan Stasiun Cicalengka. Arief, itulah sapaan akrabnya. Pria yang hanya berpendidikan terakhir sampai dengan tamat SMA - IPA ini memiliki kelebihan yang baik di bidang komunikasi verbal maupun tertulis. Arief merupakan aktifis radio amatir di jaringan frekuensi keluarga besar Komunikasi Bantuan Darurat ( Kobra ) dengan output 16 165 0 Mhz, transmit 15 222 5 Mhz, Tone 141.3, -9425. Call sign Kobra 062 adalah sandi identitas Arief Rahmat Pamungkas di udara. Pengalamannya di dunia telekomunikasi dan tanggap darurat bencana sudah tidak diragukan lagi, berbagai aksi turun tangan dengan bakti sosial di beberapa tempat bencana alam pernah dijalaninya dengan penuh pengabdian dan dedikasi, sehingga menimbulkan kesan suka maupun duka. Sewaktu sekolah, baik di tingkat menengah pertama maupun menengah atas, Arief sudah mengabdikan pengabdiannya dengan aktif di organisasi intera sekolah (Osis). Bahkan, saat itu pernah menjabat Sekretaris Umum Forum Komunikasi Pengurus Osis SMA - SMK ( Forposis ) se-Kota Banjar, selama satu periode, dengan kegiatannya yang  paling terkenal penggalangan dana amal untuk saudara kita di Palestina, dan sempat diberitakan oleh Harian Umum Kabar Priangan. Arief adalah anak yatim, dimana Ayahnya telah meninggal sejak saat Arief masih kecil akibat komplikasi berbagai penyakit berat di tubuhnya. Sehingga, saat ini Arief menjalani kehidupan sehari - harinya seorang diri, dimana ibunda tercintanya tinggal jauh di desa, tepatnya di Ciamis. Tanpa seorang kakak, maupun adik, karena Arief adalah anak tunggal. Dengan kemandiriannya, Arief memberanikan diri untuk mengadu nasib di Kota Kembang, sempat bekerja sebagai multi talent di sebuah toko busana terkemuka, sampai akhirnya kembali ke dunia wirausaha setelah merasakan kenyamanan dan keuntungan dari berbisnis. Kreatifitasnya tengah Anda lihat saat ini, karya seninya dengan menuangkan berbagai ide, gagasan, dan coretan tintanya melalui blog, sehingga mudah di pahami dan di akses darimana saja, oleh siapa saja, kapanpun dan dimanapun. Berbagai kisah perjalanan hidupnya tertuang dalam blog pribadi, serta media jejaring sosial facebook dan twitter.


Menarik untuk disimak, tentang harapan dan cita - citanya, yang kemungkinan besar hanyalah akan tetap menjadi harapan, atau impian sebatas mimpi. Sewaktu kecil, kegemarannya bermain di lingkungan stasiun tempat kakeknya bekerja, membuat Arief mendambakan suatu saat nanti akan bekerja dan meneruskan pekerjaan kakeknya. Ya, menjadi karyawan di bagian Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA), seperti awal dari karier kakeknya sebelum pensiun dengan jabatan akhir Kepala Stasiun Ciamis, Engkon Koeshendi (Alm). Kesempatan itu kini hadir, dengan adanya penerimaan umum di bagian masinis dan PPKA. Tetapi, dengan kondisi kesehatan matanya yang sedikit terganggu (Minus 3), membuat rasa pesimis untuk meraih cita - citanya semakin tinggi, terlebih, desas desus atau isu suap menyuap yang semakin kental di negeri ini terjadi juga di satu - satunya perusahaan kereta api di Indonesia ini. Meskipun begitu, dengan niat yang murni untuk dedikasi dan pengabdian, seperti kakeknya dahulu, Arief tetap mengikuti penerimaan umum rekrutmen PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ). Sementara itu, tidak ada target atau beban tertentu baginya, saat Arief mengikuti penerimaan tersebut. Nothing to lose, dan sebagai upaya menambah wawasan dan pengalaman.
Loading . . .
Selamat Datang di Website Kami
www.asongan-kereta.co.cc