Artikel : Memangkas Kuantitas Pedagang Asong di KRD Ekonomi Bandung Raya Bukan Perkara Mudah

Bandung, Jawa Barat.
Keberadaan pedagang asong di kereta api jumlahnya semakin hari semakin bertambah banyak. Kami tidak memungkiri, hal tersebut akan semakin menjadi tugas berat bagi PT. Kereta Api Indonesia untuk menertibkannya. Hal tersebut menjadi perhatian utama kami, sebagai pengurus Forum Komunikasi Pedagang Asong Kereta Api Bandung Raya. Sebelumnya, wacana pemangkasan jumlah pedagang asong di dalam kereta api sempat mengemuka, tetapi dengan sendirinya kembali hilang seiring berjalannya waktu. Hal tersebut untuk saat ini sulit terealisasi, dikarenakan belum siapnya solusi terbaik untuk mereka, pedagang asong yang telah menggantungkan hidupnya dengan berjualan di dalam kereta api selama puluhan tahun, terlebih dengan keterbatasan keterampilan yang mereka miliki. Saat ini, jumlah pedagang asong di KRD Ekonomi Bandung Raya mencapai 200 orang, jumlah yang terlalu banyak untuk 2 rangkaian gerbong kereta api lokal Bandung Raya. Seandainya pemangkasan pedagang asong merupakan solusi cepat mengatasi jumlah pedagang asong, maka oleh sebab itu perlu sekiranya dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia, khususnya Daerah Operasi 2 Bandung, mengambil langkah arif bijaksana dengan menggandeng Departemen Sosial, guna memberikan pelatihan keterampilan seperti kursus gratis menjahit, pangkas rambut, kerajinan tangan, kesenian tradisional, dan kecakapan lain bagi mereka yang terancam posisinya sebagai pedagang asong. Sejalan dengan hal tersebut, perlu langkah - langkah komprehensif dan berkesinambungan dengan kerjasama lanjutan bersama unsur pemerintahan daerah setempat untuk membantu permodalan, lahan usaha, dan promosi bagi mereka yang telah mendapatkan pelatihan keterampilan dan kecakapan hidup. Sehingga, mereka yang terpangkas akan mendapatkan keadilan secara moral dan material, tidak membebani mereka dengan memutus mata rantai kehidupan ekonominya tanpa upaya - upaya nyata memberikan "kompensasi" agar mereka bisa tetap mempertahankan kehidupan pribadi dan keluarganya. Oleh sebab itu, ini merupakan tantangan besar, mampukah PT. Kereta Api Indonesia mengambil kebijakan dengan bijak tanpa merugikan semua pihak? Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada saat ini, tidak mustahil rasanya bagi PT. Kereta Api Indonesia mengambil kebijakan yang mampu mengakomodir kepentingan semua pihak. Terkecuali, jika semangat membangun bangsa dan negeri ini dicederai oleh keserakahan dan ketamakan orang - orang yang tidak bertanggung jawab, dan lebih mementingkan kepentingan dirinya sendiri beserta keluarga atau kelompoknya.
Gagasan dan ide penulisan : Buah pikir Arief Rahmat Pamungkas.
Loading . . .
Selamat Datang di Website Kami
www.asongan-kereta.co.cc