Artikel : ( Sebenarnya ) Kereta Api itu milik siapa?

Bandung, Jawa Barat.
Pertanyaan besar menghinggapi pikiran sebagian besar pengguna jasa angkutan kereta api, khususnya masyarakat golongan menengah kebawah. Kereta api itu milik siapa? Negara ( Masyarakat ) atau segelintir orang - orang berkantong tebal? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan rasional, mengingat pelayanan PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ) terhadap kereta api kelas ekonomi ibarat anak tiri yang selalu mendapatkan perlakuan berbeda. Lihat saja berbagai kekurangan yang mempengaruhi kenyamanan penumpang terangkum dalam minimnya fasilitas infrastruktur rangkaian gerbong yang digunakan, seperti gerbong kereta api yang bocor, berkarat, kaca ventilasi buka - tutup macet, kursi tambal sulam - sobek, dan lain sebagainya. Selain itu, tidak adanya alat keselamatan darurat yang tersedia di dalam rangkaian gerbong kereta api ekonomi, bilamana terjadi kecelakaan atau musibah lain, seperti palu pemecah kaca, alat pemadam api ringan, dan lain sebagainya menambah suram kualitas kereta api ekonomi. Terlebih, bagi sebagian besar pengguna jasa angkutan kereta api ekonomi yang dibuat kesal dengan terlambatnya keberangkatan maupun kedatangan kereta api. Sama halnya dengan persilangan yang memprioritaskan kereta api kelas eksekutif maupun bisnis, kereta api kelas ekonomi harus rela menjadi korban demi mengutamakan kereta api kelas eksekutif  yang berisi segelintir orang - orang berkantong tebal. Benarkah, di Indonesia ini, segala sesuatu harus di bayar mahal dengan uang lebih untuk mendapatkan kualitas terbaik? Jika demikian adanya, bagaimana dengan nasib orang - orang terpinggirkan dalam keadaan ekonomi serba sulit, tetapi ingin mendapatkan pelayanan terbaik? Bukankah setiap orang memiliki kedudukan yang sama sebagai manusia? Terlebih, nilai historis daripada kereta api yang ada saat ini dibangun oleh puluhan ribu, bahkan ratusan ribu rakyat Indonesia dalam penjajahan Hindia Belanda dan Jepang, demi terwujudnya transportasi kereta api Indonesia yang dipergunakan sebesar - besarnya untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk segelintir orang - orang berkantong tebal. Semoga saja, nasib perekonomian rakyat kecil semakin hari semakin membaik. Sehingga mampu membeli karcis kereta api eksekutif yang saat ini hanya mampu dirogoh oleh segelintir orang - orang berkantong tebal.
Loading . . .
Selamat Datang di Website Kami
www.asongan-kereta.co.cc